Persahabatan Ponijo Dan Darsimin

Ponijo dan Darsimin adalah dua orang sahabat yang selalu bersama, mereka berbagi suka dan duka. Ponijo berasal dari keluarga sederhana dan hanya tinggal bersama ibunya karena ayahnya sudah lama meninggal, sementara Darsimin berasal dari keluarga berkecukupan. Meski banyak perbedaan di antara mereka, namun Ponijo dan Darsimin tidak pernah mempermasalahkan hal itu.

Persahabatan Ponijo dan Darsimin

Ponijo dan Darsimin telah lulus SMP, dan mereka akan masuk ke jenjang pendidikan SMA, keduanya adalah murid yang cerdas, namun memiliki kemampuan berbeda. Suatu sore Ponijo bermain bersama dengan Darsimin, mereka membahas kemana mereka akan melanjutkan sekolah.

Jo, kemana kamu akan melanjutkan di sekolah mana?
Aku, ingin melanjutkan ke SMA unggulan, tapi ibu tidak punya biaya.
Lalu, kemana kamu akan melanjutkan?
Tidak tahu, mungkin akan sekolah di SMA yang ada di kampung ini saja. Oh, ya, bagaimana dengan kamu Min?
Aku?, aku belum tahu, tapi orang tua ku menyuruh untuk masuk ke SMA unggulan.

Mendengar hal itu Ponijo kemudian pamit untuk pulang terlebih dulu dengan alasan sudah sore. Darsimin heran karena biasanya mereka selalu pulang bersama, namun Darsimin mengerti kenapa Ponijo pamit untuk pulang.

Darsimin yang mengenal baik dengan Ponijo tidak mau menyakiti sahabatnya, kemudian Darsimin pulang untuk meminta agar orang tuanya mengijinkannya melanjutkan sekolah di SMA yang ada di kampung saja.

Malam harinya, Darsimin berbicara pada orang tuanya. Darsimin merasa senang karena orang tuanya mengijinkannya untuk sekolah di SMA yang ada di kampung, dan setelah hari itu Darsimin tidak pernah menemui Ponijo dengan maksud memberi kejutan ketika sudah masuk sekolah.

Ponijo terheran-heran, sudah tiga hari sejak mereka bermain bersama Darsimin sudah tidak pernah lagi menemuinya, padahal besok adalah hari pertama masuk sekolah SMA. Ponijo berpikir bahwa mungkin Darsimin sudah memiliki teman baru di SMA unggulan.

Hari pertama masuk sekolah sudah tiba, Ponijo pamit pada ibunya untuk pergi ke sekolah, di sepanjang perjalanan Ponijo masih memikirkan kenapa Darsimin tidak menemuinya lagi. Hingga Ponijo di kejutkan oleh Darsimin yang tiba-tiba merangkulnya ketika akan menuju ruang kepala sekolah.

Min, bukannya kamu sekolah di SMA unggulan?
Bukan, jawab Darsimin singkat.
Tapi,..
Tapi apa Jo?, bukankah kita ini sahabat?

Mendengar perkataan Darsimin, Ponijo merasa senang dan kini dia tau bahwa Darsimin tidak akan pernah melupakannya.

Melihat Ponijo tersenyum, Darsimin merasa senang karena itu berarti dia tidak menyakiti sahabatnya. 

Sejak saat itu, Ponijo dan Darsimin kembali bermain bersama dan selalu berangkat dan pulang sekolah bersama, seperti ketika mereka duduk di bangku SMP.

Salah Orang

Hari ini sepertinya akan menjadi hari yang panjang bagi Paijo karena hari ini akan di adakan ulangan matematika, sedangkan Paijo sendiri tidak belajar karena tidak menyukai pelajaran matematika. 

Jo.. Jo.. "ibu memanggil Paijo". Ya, bu, "jawab Paijo", kamu belum berangkat Jo ? "tanya ibu", ini baru siap-siap bu "jawab Paijo".

Paijo berangkat ke sekolah, di tengah perjalanan Paijo berjumpa dengan Toing teman sekelasnya.

Ing,, Toing... "teriak Paijo". Oh, woe.. woe.. pagi Jo.. "sahut Toing", makin ganteng aja kamu Jo! "lanjut Toing". Ah,, kamu ngejek Ing, sejak sebelum lahir kan aku sudah ganteng "jawab Paijo". Maksud ku, kamu ganteng kalau lulus ulangan matematika hari ini, hahaha.... "Toing bercanda". Ah,, dasar kamu Ing "jawab Paijo".

Paijo dan Toing melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan penuh candaan sepanjang perjalanan, dan akhirnya Paijo dan Toing sampai di sekolah.

Saat sampai di sekolah, Paijo dan Toing langsung menuju kelas, sambil berteriak "Posisi menentukan prestasi".

Sesampainya di kelas Paijo dan Toing dikejutkan oleh Bu Lima yang sudah duduk di meja guru sambil menanyakan tugas matematika minggu lalu.

Paijo, Toing, "sapa bu Lima". Ya bu, "jawab Paijo dan Toing serentak".

Mana tugas kalian? "tanya bu Lima". Belum bu "jawab Paijo dan Toing serentak", bukannya hari ini ulangan bu? "Toing bertanya".

Ulangan? ya, hari ini ulangan tapi tugas tetap dikumpulkan hari ini "jawab bu Lima", karena kalian tidak mengerjakan maka sekarang kalian ke ruangan guru dan temui pak Waras! "lanjut bu Lima".

Paijo dan Toing langsung menuju ruangan guru untuk menemui pak Waras, sementara bu Lima melanjutkan pelajaran.

Di perjalanan menuju ruangan guru, Paijo dan Toing kebingungan karena tidak tau siapa pak Waras, pak Waras sendiri adalah guru baru di sekolah itu.

Ing, kamu tau tidak pak Waras itu siapa? "Paijo bertanya".
Tidak, Jo. Tapi yang aku tau, pak Waras itu guru baru di sekolah ini. "jawab Toing".
Loh, Ing. Kan ada tiga guru baru di sekolah ini. "Paijo bingung".
Nanti kita tanya saja di ruang guru, Jo.. "jawab Toing".

Sesampainya di ruang guru, Paijo dan Toing langsung menemui guru baru yang sedang membaca koran.
 
cerpen salah orang

Pak Waras, ya?, pak kami disuruh bu Lima untuk menemui bapak.
Loh siapa kamu?
Saya Paijo, pak. "jawab Paijo".
Paijo siapa ya? Kelas berapa?
Paijo kelas 2A pak. 
Oh, Paijo. Ada apa kesini?
Disuruh bu Lima menemui pak Waras, karena tidak mengerjakan tugas. "jawab Paijo dan Toing serentak".
Oh, pak Waras.
Boleh kami minta tanda tangan pak Waras? "Toing bertanya"
Untuk apa minta tanda tangan?
Supaya boleh masuk kelas, pak. "Toing menjawab".
Pak Waras belum datang!
Loh, bapak bukan pak Waras? "Paijo bertanya".
Bukan!
Bapak siapa kalau bukan pak Waras?"lanjut Paijo"
Saya cuma pengantar koran.
Kenapa tidak bilang dari tadi pak."tanya Toing".
Kenapa saya harus bilang? Kalian kan tidak bertanya, nanti malah saya dibilang promosi.

Toing mengajak Paijo untuk segera keluar dan kembali ke kelas karena malu.